Meracau

Duh.. Aku gemas dengan update snap wa dan instagramnya, teman-teman dunia maya.
Bukan kah memang dunia fana ?

Panas hatiku melihat kebahagiaan di meja makan resto-resto memanggang daging-daging dan sayur mayurnya.

Keganggu hidupku gara-gara nyamuk bebas cari makan di tubuhku
Merdeka sekali dilihatnya hidupmu
Mungkin juga hidupku.
Ini masih mungkin
Faktanya tidak mungkin mendekati
Dan yang benar mulai sembunyi
Semuanya bias, yang hijab, yang Koko, yang dasteran, yang lepisan, yang kemejaan, yang Koloran.

Deodorant habis, lalu beli
Aku meracau tak tahu diri
Padahal dengki, iri tak ingin dicari
Parfum mu wangi, bukan berarti punyaku tak wangi
Kalau kamu lebih baik, maka jadilah aku kerdilnya
Prolog mu mulai menjatuhkan
Disinggung sedikit berapi-api
Kapan padam, lalu merendah
Atas diri yang hina ini
Hapunteun

Komentar

Postingan Populer