Untuk setiap nama yang telah terlukis pada kanvas hidup ini
Entah! Apa yang telah ku lalui. Lagi dan lagi, tak pernah merasa lelah dan terus-terusan. Tuhan Maha Asyik, dari setiap cerita yang tertuang dalam bait-bait dan ayat-ayat pujaan. Aku hanya miliyaran dari dan di antara satu ciptaan-Nya.
Dik, mari bicara dari hati ke hati. Bagaimana rasanya mempertahankan sebuah perasaan? Bagaimana caranya menjaga hati yang sudah kau tentukan? Kau mungkin mati-matian dalam memperjuangkan. Betapa senang dan beruntungnya dia!
Sendiri dan mawas diri, jalan yang ku pilih. Bukan karena tiada pilihan. Dasarnya, setiap yang sudah kau pilih pasti akan ada pilihan berikutnya. Kiri atau kanan, mundur atau terus ke depan. Hidup sudah ditentukan, cukup jalani dan nikmati.
Sulit memang, namun tetap bisa dilalui. Sakit memang, tetap obat harus dicari. Aku hanya butuh antusiasme dari setiap usaha. Meski fakta di lapangan kadang tak sesuai harapan. Yak! Lagi-lagi harapan jadi sasaran empuk untuk di kambing hitamkan. Yang harus kau ingat, bukankah setiap harapan yang membuat hidup terangsang untuk melakukan tindakan? Perihal hasil tak jadi soal, itu sudah ranahnya Sang Maha Pemilik Suratan.
Terima kasih, untuk setiap nama yang telah terlukis pada kanvas hidup ini. Aku bahagia, aku berdamai dan aku manusia.
Maaf untuk yang telah dan masih tersakiti, semoga waktu bisa menyembuhkan. Kita adalah cerita, kita adalah makna.
Semoga kamu, jadi salah satu diantara pembaca dari tulisan ini.
Saat kamu bersedih, itu sudah aku anggap sebuah validasi.
Percayalah, Aku tak butuh kamu untuk mengerti :)
Komentar
Posting Komentar