Wahai puan
Buntu jiwa hilang rasa
Relung resah tak kuasa..
Terbentur watir bertatap muka
Sedikit asa kutaburkan
Siempunya Paras nan elegan
Sudikah menyapaku wahai puan??
Menulis, cara yang saya pilih untuk mewakili isi hati, saat lisan tak tersampaikan. Menulis menjadi tempat berlindung untuk saya terhadap dunia. Dia memiliki kebebasan, merekam kenangan dan bagian arsip kehidupan. -SENYAWALAM-
Komentar
Posting Komentar