Makan Siang
Hah, ini beneran kehidupan? Dinamika dan pendewasaan yang kata orang-orang memiliki fase dan alur yang membagongkan.
Saatnya, makan siang dengan istri yang habis cuci baju kotor kami selama seminggu belakangan. Di atas meja sudah ada makanan yang di masak tadi pagi oleh kami berdua, hasil dari berkeliling belanja untuk tiga hari ke depan di pasar tradisional kemarin sore.
Menunya hari ini cukuplah untuk mengisi lambung siang-siang mendung. Ada telor dadar dengan suiran bawang daun dicampur kol putih, sayur-mayurnya oseng kangkung dengan bumbu racik saschet-an. Terakhir wajib ada diantara kami yaitu sambel bawang terasi yang di goreng kemudian di ulek sampai halus dengan cobek batu yang setelahnya di siram minyak goreng panas.
Istri ku yang kemayu sedang menyiapkan nasi dari magicom yang ku beli 2 bulan lalu setelah kami menikah. Sedang aku duduk berhadapan memandanginya, terpancar ketulusan pada sayup mata dan senyum tipis bibirnya. Ah beruntungnya aku, bisa bersenggema dan menua bersamanya.
Hahaha... sial, itu cuma khayalan akhir tahun 2022. Tahun ke tahun sama saja, belum ada yang dapat ku puja secara serius dan fokus. Ceritanya tahun ke tahun masih sama, malah yang ada masa muda lewat begitu saja.
Lalu 2023 mau apa? Cape yah sama ekspektasi orang lain? Katanya hidupmu sendiri tapi kenapa ada orang-orang yang coba nyemangatin, ngingetin, ngomongin bahkan ada yang tak peduli.
Hampir setengah jam jari-jari ini tak mau diam, lancar dan sinkron sekali nampaknya kosakata yang menyusun kalimat di layar laptop. Sudah ngayalnya? Bangun dari ruang kerjamu, lantas pergi ke dapur ada lauk yang menunggu bukan hasil buatan istri khayalan mu wkwkwk
Komentar
Posting Komentar